Desanesia.id – Wakil Gubernur Kalimantan Barat Ria Norsan mengapresiasi berbagai prestasi yang telah dicapai Kabupaten Kubu Raya di usianya yang ke-16 tahun. Menurut Norsan, banyak capaian dan kemajuan sebagai hasil dari pembangunan yang telah dilakukan.
“Seperti angka pertumbuhan ekonomi meningkat menjadi 5,48 persen atau yang tertinggi di Kalimantan Barat, angka kemiskinan Kubu Raya turun menjadi 4,12 persen dan merupakan yang terendah se-Kalimantan Barat, tingkat pengangguran terbuka 6,87 persen turun 0,15 poin jika dibandingkan tahun 2021 sebesar 7,02 persen,” kata Ria Norsan saat memimpin Upacara Peringatan HUT ke-16 Kabupaten Kubu Raya di Halaman Kantor Bupati Kubu Raya, Senin (17/7).
Norsan menuturkan Indek Pembangunan Manusia (IPM) Kubu Raya juga mengalami peningkatan menjadi 68,91 persen atau menjadi yang tertinggi di antara seluruh kabupaten di Kalimantan Barat. Kemudian, lanjutnya, Kubu Raya juga berhasil mewujudkan 52 desa mandiri dan mengentaskan desa sangat tertinggal sehingga menjadi nihil.
“Dalam periode kepemimpinan Bupati Kubu Raya Muda Mahendrawan sejak 2019, juga tercatat berhasil menurunkan angka stunting secara signifikan. Di mana pada 2019 tercatat angka stunting mencapai 23,6 persen. Namun dalam waktu singkat, setiap tahunnya angka itu terus turun dan terakhir di 2022 tinggal 6,83 persen. Ini suatu capaian yang luar biasa,” ujar Norsan.
Norsan menyebut berbagai prestasi atas inovasi juga telah ditorehkan oleh Pemerintah Kabupaten Kubu Raya di skala nasional dan daerah. Seperti di bidang kesehatan, pelayanan publik, tata kelola pemerintahan daerah, pengelolaan keuangan desa, dan berbagai bidang strategis lainnya.
“Berbagai capaian prestasi yang telah diraih tersebut tentunya tidak lepas dari peran seluruh pemangku kepentingan dan kemampuan kita dalam beradaptasi menyikapi berbagai paradigma baru penyelenggaraan pemerintahan,” jelasnya.
Di tempat yang sama, Bupati Kubu Raya Muda Mahendrawan mengatakan Pemerintah Kabupaten Kubu Raya terus membangun sistem kebijakan yang benar-benar berorientasi pada kebutuhan masyarakat.
“Seperti saat ini, Kubu Raya masih menunda pembangunan rumah dinas jabatan bupati, wakil bupati, dan sekretaris daerah. Bahkan Kubu Raya sampai saat ini juga belum membangun gedung DPRD dan beberapa kantor dinas. Semua itu karena Pemkab Kubu Raya lebih mengutamakan kebutuhan masyarakat,” kata Bupati Muda Mahendrawan usai mengikuti upacara peringatan HUT Kubu Raya.
Muda menuturkan penundaan pembangunan tersebut karena anggaran yang ada dialihkan untuk percepatan pelayanan kesehatan, pendidikan, dan infrastruktur. Di antaranya pembangunan puskesmas, pustu, polindes, perbaikan sekolah-sekolah, dan pembangunan serta perbaikan infrastruktur di penjuru desa.
“Makanya percepatan-percepatan itu saat ini sudah mulai dirasakan manfaatnya oleh masyarakat, yang mana infrastruktur dalam kondisi jalan mantap sudah mencapai 70 persen. Kondisi ini tentunya sangat berdampak pada indikator Indeks Pembangunan Manusia (IPM) di Kubu Raya yang mencapai 68,91 atau tertinggi di antara seluruh kabupaten di Kalimantan Barat,” ujar Muda.
Selain itu, Muda menambahkan, pertumbuhan ekonomi Kubu Raya saat ini sebesar 5,48 persen atau yang tertinggi di Kalimantan Barat dan berada di atas pertumbuhan ekonomi Kalimantan Barat.
“Ini membuktikan bahwa kontribusi Kubu Raya untuk menopang ekonomi dan IPM Kalimantan Barat sangat besar,” ucapnya.
Muda menyebut penyelenggaraan pemerintahan daerah di Kubu Raya bernafaskan inovasi.
“Inovasi menjadi yang terpenting agar pembangunan bisa lebih cepat, tepat, terukur, dan dapat mengejar setiap persoalan yang ada. Sehingga setiap masalah bisa kita antisipasi lebih dini,” katanya.
Ia mengungkapkan capaian yang diraih Kabupaten Kubu Raya melalui sejumlah inovasi di berbagai sektor kini telah direplikasi oleh sejumlah daerah di Indonesia. Saat ini telah banyak daerah yang belajar ke Kabupaten Kubu Raya.
“Cash Management System (CMS) yang telah diterapkan seluruh desa di Kubu Raya sejak tahun 2020 telah mampu mencegah penyalahgunaan Alokasi Dana Desa dan Dana Desa. Selain itu sistem informasi berbasis geospasial yang telah dimulai sejak tahun 2022 juga mampu memberikan dampak besar terhadap pembangunan di Kubu Raya,” terangnya. [nfa]
Laporan: Ismail