Desanesia. Situasi kebakaran dahsyat di Los Angeles, California, Amerika Serikat, mulai dapat dikendalikan. Sejak Jumat (10/1), para petugas telah berhasil mengendalikan meluasanya api di sisi timur dan barat di kawasan tersebut.
Kebakaran yang terjadi sejak 7 Januari 2025 di kota itu, informasi terakhir sebabkan 10 orang warga Amerika Serikat meninggal dunia dan lebih dari 10 ribu bangunan musnah terbakar dan kemungkinan data masih bertambah.
Pemerintah Amerika Serikat sendiri, telah mengumumkan keadaan darurat kesehatan di daerah itu sebagai dampak dari asap tebal yang menyelimuti kawasan tersebut.
Kebakaran Palisades yang terjadi di tepi barat kota dan kebakaran Eaton yang terjadi di kaki bukit sebelah timur kota mulai menunjukkan kemajuan dalam pengendalian api. Meskipun kebakaran ini telah melalap lebih dari 313.700 hektare (setara dengan 137 km persegi), kemajuan telah dicapai dengan kebakaran Palisades yang kini terkontrol sebesar 8 persen dan Eaton sebesar 3 persen.
Wali Kota Los Angeles Karen Bass mengungkapkan kemajuan dalam mengatasi kebakaran dalam konferensi pers.
“Kami melakukan segala yang kami bisa untuk mengendalikan situasi, dan keberhasilan telah dilaporkan. Kami tahu bahwa kemungkinan kekuatan angin akan meningkat awal minggu depan, dan kami mempersiapkan segala yang kami bisa untuk menyelamatkan nyawa,” katanya.
Kondisi cuaca di wilayah Los Angeles diperkirakan membaik pada akhir pekan, dengan kecepatan angin berkelanjutan yang melambat menjadi sekitar 32 km/jam, dan embusan angin antara 56 km/jam hingga 80 km/jam. Kondisi ini memberikan sedikit waktu bagi pesawat pemadam kebakaran untuk menjatuhkan air dan bahan penghambat api ke wilayah yang terbakar.
Namun, meskipun angin mereda, kondisi ini tetap kritis dengan tingkat kelembapan rendah dan vegetasi kering yang dapat memperburuk kebakaran jika angin kembali bertiup kencang.
Sementara itu, di San Diego, angin diperkirakan akan meningkat dengan kecepatan angin berkelanjutan hingga 64 km/jam, menciptakan potensi kebakaran berbahaya selama akhir pekan.
Sementara itu, warga Pacific Palisades yang kembali ke lingkungan mereka terkejut dengan pemandangan rumah-rumah yang hancur, hanya menyisakan cerobong asap bata dan puing-puing kendaraan yang terbakar.
“Saya tidak bisa menggambarkannya,” ujar Kelly Foster, psikiater berusia 44 tahun, yang menyisir puing-puing rumahnya.
Para pejabat setempat memberlakukan jam malam di zona evakuasi wajib untuk mencegah penjarahan, sementara anggota Garda Nasional California mulai tiba untuk membantu petugas pemadam kebakaran dan polisi.
Pada Jumat pagi, ratusan orang berdatangan ke Stadion Rose Bowl di Pasadena untuk menyumbangkan pakaian, popok, dan air minum kemasan. Pusat bantuan darurat yang didirikan di dekat episentrum kebakaran pun terpaksa dipindahkan untuk memberi ruang bagi responden pertama yang semakin banyak.
Warga Altadena yang terkena dampak kebakaran Los Angeles juga mulai merasakan dampak emosional, seperti yang diungkapkan Denise Doss. Ia khawatir dengan risiko kebakaran dan penjarahan rumah-rumah yang selamat dari kobaran api. [nfa]