Desanesia. Toko online semakin menggemparkan industri ritel, terutama dalam penjualan perlengkapan sekolah menjelang tahun ajaran baru. JM Group, salah satu menjual perlengkapan sekolah di Palembang, merasakan dampak signifikan dari pergeseran preferensi belanja konsumen ke platform online seperti TikTok Shop, Shopee, dan toko online lainnya.
Tradisi peningkatan permintaan jelang tahun ajaran baru yang biasanya dialami JM Group, terasa berkurang dalam beberapa tahun terakhir.
Corporate General Affair JM Group, Deny Mulyana mengungkapkan, bahwa penjualan mereka mengalami penurunan, meskipun mereka tetap berusaha menarik pelanggan dengan program “Back to School” yang menawarkan harga terjangkau untuk berbagai kebutuhan sekolah dari SD hingga SMA.
“Masyarakat cenderung memilih belanja online karena harga yang lebih murah dan penawaran pengiriman gratis,” jelas Deny, Selasa (9/7).
Hal ini membuat penjual seperti JM Group harus beradaptasi dengan cepat untuk tetap kompetitif di perdagangan yang semakin digital ini. Namun, tidak semua konsumen sepenuhnya beralih ke belanja online.
Herlina, salah satu pelanggan setia JM Group, mengungkapkan preferensinya untuk berbelanja langsung di toko fisik.
“Saya lebih memilih untuk melihat langsung kualitas barang sebelum membeli, meskipun saya juga belanja online untuk kebutuhan lain,” ucapnya sambil memilih buku-buku sekolah untuk anaknya.
Dengan pasar yang terus berubah, penjual perlengkapan sekolah seperti JM Group terus berupaya menyediakan pengalaman belanja yang komprehensif bagi pelanggan mereka, baik secara langsung maupun melalui platform online yang semakin diminati. [nfa]