Desanesia.id– Kementerian Pertanian terus melakukan upaya untuk meningkatkan produksi berbagai komoditas strategis termasuk jagung, salah satunya dengan mengoptimalkan lahan kelapa sawit.
Optimalisasi lahan sawit ini akan dilakukan dengan sistem tumpang sari, terutama pada lahan sawit yang belum menghasilkan akan ditanami jagung.
Menurut Wakil Menteri Pertanian (Wamentan) Harvick Hasnul Qolbi, optimalisasi lahan sawit untuk ditanami jagung ini merupakan tindak lanjut dari arahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk memanfaatkan semua lahan yang ada.
Untuk itu Ia akan terus mendukung program Kelapa Sawit Tumpang Sari Tanaman Pangan (Kesatria) sebagai upaya optimalisasi lahan kelapa sawit untuk meningkatkan produksi jagung nasional.
“Dari sejumlah tantangan dalam industri perkebunan, pemerintah melihat ada peluang yang belum optimal dilakukan di perkebunan kelapa sawit, khususnya dari aspek hulu yakni di perkebunan kelapa sawit,” kata Harvick saat memberi arahan dalam acara Pembahasan Program Kesatria di Kantor Kementan, baru baru ini.
Peningkatan produksi, kata Harvick, juga wajib dilakukan dengan mendorong para petani agar segera mempercepat masa tanam di akhir tahun ini. Dia berharap, memasuki musim hujan para petani bisa meningkatkan berbagai produksi nasional secara optimal termasuk jagung.
Harvick menjelaskan alasan mengapa pihaknya terlebih dahulu memilih komoditas jagung dalam program tumpang sari. Menurutnya, tingkat kebutuhan jagung 14 juta ton per tahun, sedangkan pasokan dalam negeri belum dapat mencukupi sehingga impor selalu menjadi jalan keluar.
Kemudian, karena jagung sangat dibutuhkan oleh Indonesia sebagai upaya pemenuhan kebutuhan pangan, tidak hanya untuk kebutuhan pakan ternak.
“Alhamdulillah saat ini kita sudah mulai hujan dan bisa mengatasi krisis air yang selama ini dihadapi petani. Insyaallah musim hujan akhir tahun ini akan kita optimalkan dalam menambah angka produksi nasional sehingga kita bisa mewujudkan swasembada,” katanya.
Ia memaparkan, pemerintah tengah membangun pertanian yang tangguh dengan meningkatkan produksi berbagai komoditas tanaman pangan, perkebunan, hingga subsektor peternakan. Khusus untuk perkebunan, pemerintah memiliki program unggulan seperti Peremajaan Sawit Rakyat [nfa]