Desanesia.id – Wakil Ketua Komisi 1 DPR-RI, Teuku Rifki Harsya mengatakan bahwa tari tradisional adalah warisan kebudayaan yang harus dijunjung tinggi dan dilestarikan. Dengan keberagaman banyaknya suku di Indonesia membuat seni tari semakin bervariasi.
Hal ini disampaikannya dalam acara webinar dengan tema “Orisinalitas Seniman Tari Tradisional Terhadap Perkembangan Zaman” yang diselenggarakan secara virtual pada Jumat (23/6).
Menurut TRH, tari tradisional merupakan salah satu bentuk kekayaan budaya Indonesia yang mencerminkan keberagaman suku dan adat istiadat. Dengan keberagaman ini membuat seni tari semakin bervariasi.
“Dan Alhamdulillah keberagaman tersebut telah menjelma menjadi kekuatan yang memiliki faktor untuk saling melengkapi satu sama lain dan tetap satu tujuan, yang ingin melestarikan dan menjaga warisan kebudayaan, salah satunya tari tradisional,” kata TRH.
Namun, TRH juga menyadari bahwa di era globalisasi saat ini tantangannya adalah ketika tari tradisional ini ditutupi oleh tari modern yang berasal dari berbagai belahan dunia, dampaknya kini tari tradisional tidak banyak diminati, bahkan tak jarang dan terasa asing dalam pergaulan.
“Nah, kegiatan-kegiatan tradisional pun sepertinya mulai hilang ditelan oleh zaman. Kita patut bersyukur ditengah-tengah tempahan modernisasi masih ada yang melestarikan originalitas dari tari tradisional seperti misalnya, di acara lamaran, dan pernikahan. Namun, memang upaya pelestarian tersebut masih dalam skala kecil dan tidak masif,” ujarnya.
Di tengah-tengah terjang arus globalisasi, lanjut TRH, maka perlu mengawas diri akan kepunahan tari tradisional. Dengan minimnya minat masyarakat terhadap tari tradisional harus menjadi perhatian bersama.
“Bahkan kita sering malu untuk mempelajari budaya kita sendiri. Di tambah lagi budaya barat yang masuk ke negara kita pun semakin merajalela,” tutur Anggota DPR-RI asal Aceh itu.
Untuk itu, TRH mengajak generasi muda agar memiliki kesadaran akan pentingnya mempelajari tari tradisional, dengan memanfaatkan berbagai media yang ada, yang paling mudah dan efektif saat ini adalah platform digital.
“Kita perlu menjaga orisinalitas tari tradisional Aceh. Mari kita pertahankan nilai nilai sejarah budaya yang dipresentasikan melalui tari tradisional tersebut, dan kita perlu memanfaatkan kemajuan dan perkembangan zaman untuk memajukan tari tradisional kita,” pungkas TRH
Karena itu, kata TRH, kita harus terus ikut berpartisipasi dalam melestarikan dan membumikan kembali tari-tari tradisional di kancah lokal, nasional hingga internasional.
“Dengan begitu tentu tari tradisional tidak akan tertunduk di telan zaman,” pungkasnya. [nfa]