Desanesia.id– Kandungan senyawa kimia nitrit yang ada dalam makanan mie dianggap jadi penyebab keracunan yang menimpa ratusan warga di Kampung Cikubang, Desa Pusakamulya, Kecamatan Kiarapedes, Purwakarta, Jumat 17 November 2023 lalu.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Purwakarta Deni Darmawan dalam keterangannya mengatakan bahwa hasil uji laboratorium pada sampel muntahan korban yang berupa mie dari nasi kotak menunjukkan kandungan nitrit. Senyawa kimia tersebut dapat membahayakan kesehatan lambung dan menjadi pemicu gangguan gastrointestinal, seperti diare, dehidrasi, dan pusing.
“Pemicu keracunan massal yang terjadi di Kampung Cikubang adalah mie yang terkontaminasi nitrit. Nitrit dapat menyebabkan gangguan kesehatan serius, dan dalam kasus ini, ratusan warga mengalami gejala yang memerlukan perawatan medis,” kata dokter Deni kepada awak media, Senin (20/11).
Menurutnya, penyelidikan sedang dilakukan oleh pihak berwenang untuk menentukan sumber nitrit dan pelaku yang terlibat dalam pembagian nasi kotak tersebut.
“Pihak dinas telah melakukan uji laboratorium pada sampel makanan, dan hasilnya menunjukkan adanya kandungan senyawa kimia jenis nitrit,” ujarnya.
Dokter Deni juga mengatakan, temuan kandungan nitrit dalam makanan yang menjadi penyebab keracunan massal, menjadi peringatan akan bahaya senyawa kimia berbahaya dalam makanan.
Sementara, Polres Purwakarta diketahui tengah melakukan penyelidikan terhadap dugaan keracunan massal yang terjadi di Kampung Cikubang. Sebanyak 168 orang mengalami gejala keracunan usai mengkonsumsi makanan yang didapatkan warga usai salat Jumat di masjid yang berada di lokasi tersebut.
Kapolres Purwakarta, AKBP Edwar Zulkarnain mengatakan bahwa sampai saat ini pihaknya masih dilaksanakan penyelidikan lebih lanjut oleh Satreskrim Polres Purwakarta dan Polsek Kiarapedes.
Menurutnya, pihak kepolisian sudah koordinasi dengan Puskesmas dan Dinas Kesehatan Kabupaten Purwakarta untuk mengambil sampel makanan serta muntahan guna mengetahui penyebabnya.
“Masih dalam penyelidikan, untuk sample uji makanan Puskesmas Kiarapedes sudah mengirimkan ke laboratorium Dinas Kesehatan Kabupaten Purwakarta untuk dilakukan pengecekan laboratorium. Kami juga sudah melakukan pengecekan TKP dan meminta keterangan dari sejumlah warga,” demikian Edwar. [nfa]