Desanesia. Kurun waktu 2015-2024 atau 9 tahun, Aceh telah mendapatkan kucuran dana desa senilai Rp44,2 triliun. Anggaran tersebut, telah didistribusikan untuk 6.497 pemerintahan gampong yang tersebar di seluruh provinsi ujung barat Sumatra tersebut.
Hal itu disampaikan oleh Pj Gubernur Aceh Bustami Hamzah, saat membuka acara Rakor Penguatan Pemerintahan Gampong se-Aceh, Jumat (5/7) di Gedung Serba Guna Setda Aceh.
“Saya minta, para kepala pemerintahan gampong di Aceh, untuk bersyukur dan mengola dana itu sebaik mungkin,” kata Bustami.
Bustami menjelaskan, jumlah dana desa yang diterima Aceh tersebut, bahkan merupakan angka terbesar nomor 4 dari jumlah provinsi di Indonesia setelah Jawa Tengah.
Rakor Penguatan pemerintahan gampong tersebut, juga turut dihadiri oleh Direktur Jenderal Bina Pemerintahan Desa Kemendagri, Dr La Ode Ahmad P Bolombo.
Masih menurut Bustami, keberadaan dana desa yang dikucurkan oleh pemerintah pusat, selama ini sangat membantu untuk dukungan keberlanjutan pembangunan di Aceh. Apalagi, saat ini jumlah dana otonomi khusus (DOKA) nilainya semakin berkurang.
“Ruang fiskal pemerintah Aceh semakin menurun, jadi keberadaan dana desa ini, satu anugerah yang patut kita syukuri,” tandas Bustami.
Untuk itu, dirinya meminta para keuchik, untuk mengelola dana desa sebaik mungkin. Kita sadari bahwa, tugas para kepala desa itu sangat berat, dalam mengelola anggaran, sebab dituntut harus mampu merencanakan, mendayagunakan, hingga mempertanggungjawabkannya.
Pada kesempatan tersebut, Bustami juga ingatkan para keuchik, untuk mendukung suksesnya dua agenda besar nasional yang akan diselenggarakan di Aceh, yakni PON dan Pilkada 2024 mendatang.
“Peranan Pak Keuchik sangat strategis menyukseskan dua agenda penting ini. Mari sama-sama kita ikut sukseskan,” tandasnya. [nfa]