Desanesia. Kota Sekayu, Musi Banyuasin (Muba) berhasil meraih penghargaan Adipura untuk ke-14 kalinya, Selasa (5/3).
Penghargaan ini diterima oleh Asisten II Pemkab Muba, Andi Wijaya Busroh di Auditorium Dr Soedjarwo, Gedung Manggala Wanabakti, Jalan Gatot Subroto, Jakarta Pusat.
“Ada beberapa indikator yang menjadi penilaian penghargaan Adipura ini dan Muba berhasil mendapatkan penilaian yang baik,” kata Andi.
Dia membeberkan, penilaian ini mulai dari indikator keadaan fisik lingkungan perkotaan berkaitan dengan kebersihan, keteduhan kota dan pengendalian pencemaran.
Komponen kriteria penilaian berkaitan dengan pengelolaan sampah dan ruang hijau, pengendalian pencemaran udara dan pencemaran air.
“Pemantauan dilakukan di beberapa lokasi, seperti di perumahan, fasilitas perkotaan, transportasi, perairan terbuka, sanitasi dan pantai wisata,” katanya.
Selain itu, upaya pengelolaan sampah yang dilakukan Pemkab Muba selama ini juga mendapatkan apresiasi dari Pemerintah. Sehingga, Muba berhasil mendapatkan kembali penghargaan Adipura yang ke-14 kali ini.
Pengelolaan sampah meliputi kegiatan Pengurangan Sampah dan Penanganan Sampah. Pengelolaan sampah dilakukan oleh masyarakat atau kelompok.
“Contohnya itu gotong royong kebersihan, bank sampah, pemilahan sampah dan lainnya. Sedangkan Penangan sampah dilakukan pemerintah mulai proses pengumpulan dan pengangkutan sampah,” tutupnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Muba, Zulfakar mengatakan, Sekayu mendapatkan penghargaan Adipura ini tentunya tidak lepas dari prilaku masyarakat yang tertib.
Karena itu, dia pun mengajak seluruh warga Sekayu dan Muba untuk terus menggalakan bersih bersih lingkungan.
Menurutnya, ini sesuai himbauan Pj Bupati Musi Banyuasin dan program Jumat bersih terus dijalankan bersama secara berkelanjutan.
“Perlu kesadaran masyarakat dalame menjaga kebersihan khususnya persampahan dan penghijauan,” pungkasnya. [rah]