Close Menu
Desanesia.id
  • Home
  • Indeks
  • Nasional
  • Daerah
  • Wisata
  • Gallery
    • Video
  • Sejarah
  • Internasional
  • Pendidikan
  • Budaya

Subscribe to Updates

Get the latest creative news from FooBar about art, design and business.

What's Hot

Forum Strategis: Menghadapi Krisis Masa Depan Bangsa dan Dunia

Jumat, 2 Mei 2025

Membangun Masa Depan Pertanian Tapanuli Utara: Membaca Realitas, Menata Ulang Arah

Selasa, 29 April 2025

Kopdes Merah Putih: Upaya Membangun Solidaritas dan Kesadaran Politik

Minggu, 27 April 2025

Subscribe to Updates

Get the latest creative news from SmartMag about art & design.

Facebook X (Twitter) Instagram
Facebook Instagram YouTube TikTok
Desanesia.id
Senin, 12 Mei 2025 Login
  • Home
  • Indeks
  • Nasional
  • Daerah
  • Wisata
  • Gallery
    • Video
  • Sejarah
  • Internasional
  • Pendidikan
  • Budaya
Desanesia.id
Home » Sejarah Kode Telepon Negara Indonesia, Mengapa Warga RI dapat Kode +62?
Sejarah Selasa, 27 Februari 2024

Sejarah Kode Telepon Negara Indonesia, Mengapa Warga RI dapat Kode +62?

Ari RahmanBy Ari RahmanSelasa, 27 Februari 2024Tidak ada komentar2 Mins Read
Facebook Twitter WhatsApp
Sebagian kode telepon negara/Net
Share
Facebook Twitter Email Telegram WhatsApp

Desanesia. Warga negara Indonesia sering kali mendengar istilah ‘warga +62’? Kode angka tersebut merujuk pada kode negara Indonesia. Angka tersebut diambil dari kode telepon resmi dunia, seperti kode +1 untuk Amerika Serikat, +44 untuk Inggris, dan +65 untuk Singapura.

Sejarah Kode Negara Indonesia, dilansir dari The Guardians, kode-kode telepon ditetapkan oleh International Telecommunications Union (ITU), badan di bawah Perserikatan Bangsa-Bangsa yang menangani teknologi informasi dan komunikasi (TIK).

ITU telah menghubungkan dunia sejak era telegraf pada 1865, berkembang dari gelombang radio, telepon, hingga internet.

Terkait kode telepon internasional, ITU membuat daftar kode pada 1960. ‘Buku Merah’ pada tahun itu berisi rekomendasi kode untuk negara-negara Eropa. Pada 1964, diluncurkan ‘Buku Biru’ dengan tambahan kode sesuai zona dunia.

Dilansir dari situs Diskominfo Kota Bogor, berikut ini 9 pembagian zona berdasarkan ITU yang digunakan untuk menentukan kode telepon internasional:

Zona 1: Amerika Utara dan Amerika Tengah
Zona 2: Afrika
Zona 3 dan 4: Eropa
Zona 5: Amerika Selatan
Zona 6: Oseania, Australia, dan lain-lain
Zona 7: Rusia
Zona 8: Asia Timur
Zona 9: Asia Barat dan Timur Tengah

Indonesia dengan beberapa negara Asia Tenggara lainnya seperti Malaysia dan Singapura termasuk ke dalam zona sekitar Oseania dan Australia, sehingga memiliki kode berawalan 6.

Misalnya +60 untuk Malaysia, +65 untuk Singapura, +675 untuk Papua Nugini, +61 untuk Australia , +63 untuk Filipina, +66 untuk Thailand, dan sebagainya. [rah]

+62 Kode telepon
Share. Facebook Twitter WhatsApp Telegram
Previous ArticleWarung Nasi Uduk di Banda Aceh Terbakar
Next Article AFKHI Fasilititasi Pelatihan bagi Dokter Hewan Kembangkan Profesi Untuk Antisipasi Mutasi Penyakit Akibat Pemanasan Global
Ari Rahman

Related Posts

Destinasi Wisata Sejarah, Kerkhof Peucut

Rabu, 23 Oktober 2024

Sejarah Masjid Raya Al-Arif Jagal Senen

Minggu, 14 Juli 2024

Tokoh Mabmi Babel Sowan Kunjungi Istana Kesultanan Palembang

Sabtu, 13 Juli 2024

Kenapa Uban Tidak Boleh Dicabut Menurut Islam?

Kamis, 25 April 2024

Leave A Reply Cancel Reply

Media Sosial
  • Facebook
  • Instagram
  • YouTube
  • TikTok
Jangan Lewatkan
Daerah
Jumat, 2 Mei 2025By Nurfaizah Al Adabiyah

Forum Strategis: Menghadapi Krisis Masa Depan Bangsa dan Dunia

Desanesia. Majelis Gerakan Akhir Zaman (GAZA) menggelar forum strategis berskala internasional bertajuk “Refleksi Spiritual Mubasyirat…

Membangun Masa Depan Pertanian Tapanuli Utara: Membaca Realitas, Menata Ulang Arah

Selasa, 29 April 2025

Kopdes Merah Putih: Upaya Membangun Solidaritas dan Kesadaran Politik

Minggu, 27 April 2025

Emas Antam Merosot Segini Usai Cetak Rekor Tertinggi

Jumat, 18 April 2025
Desanesia.id
Facebook Instagram YouTube TikTok
  • Tentang Kami
  • Disclaimer
  • Pedoman Media Siber
  • Pedoman Pemberitaan Ramah Anak
  • Kode Etik Jurnalistik
  • Pedoman Pemberitaan Isu Keberagaman
  • RSS
© 2025 PT Media Inti Borneo.

Type above and press Enter to search. Press Esc to cancel.

Sign In or Register

Welcome Back!

Login to your account below.

Lost password?