Desanesia. Chief Operating Officer (COO) PT Nusa Kirana Real Estate (NKRE) kembali dipanggil tim penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dalam kasus dugaan korupsi pengadaan lahan untuk rumah DP nol persen di Rorotan, Jakarta.
Jurubicara KPK, Tessa Mahardika Sugiarto mengatakan, hari ini tim penyidik memanggil 2 orang saksi dalam perkara yang belum diumumkan tersangkanya ini.
“Pemeriksaan dilakukan di Gedung KPK Merah Putih,” kata Tessa kepada wartawan, Senin siang (9/9).
Kedua saksi yang dipanggil, yakni DGNA (David Gamal Nasser Akilie) selaku COO PT Nusa Kirana Real Estate (NKRE), dan YCP (Yoory Corneles Pinontoan) selaku Direktur Utama Perumda Pembangunan Sarana Jaya periode 2016-2021.
Saksi David Gamal sebelumnya juga sudah dipanggil tim penyidik KPK pada Rabu (17/7). Namun demikian, belum diketahui apakah saat itu David Gamal hadir atau tidak.
Perkara di Rorotan ini merupakan pengembangan kasus dugaan korupsi yang sebelumnya menjerat Yoory Corneles Pinontoan selaku mantan Direktur Utama Perumda Pembangunan Sarana Jaya dalam kasus pengadaan lahan di Pulogebang.
Namun demikian, KPK belum membeberkan konstruksi perkara korupsi, serta belum membeberkan identitas para tersangka dalam kasus yang merugikan keuangan negara Rp400 miliar.
Dalam perkara ini, KPK sudah mencegah 10 orang agar tidak bepergian ke luar negeri selama 6 bulan ke depan sejak 12 Juni 2024. Mereka adalah, Zahir Ali (ZA) selaku pembalap, MA selaku karyawan swasta, FA selaku wiraswasta, NK selaku karyawan swasta, DBA selaku Manager PT CIP dan PT KI, PS selaku Manager PT CIP dan PT KI, JBT selaku notaris, SSG selaku advokat, LS selaku wiraswasta, dan M selaku wiraswasta.
KPK juga kembali mencegah seorang Warga Negara Asing (WNA) berinisial SHJB selama 6 bulan ke depan sejak 5 Juli 2024. [nfa]