Desanesia. Ketua Bidang Pertanian dan Pertanahan DPP ASPRINDO (Asosiasi Pengusaha Pribumi Indonesia), Abdullah Rasyid, menyambut baik Presiden Prabowo untuk memutihkan utang 6 juta petani dan nelayan di Indonesia.
Kebijakan Prabowo ini menurutnya akan sangat membantu petani dan nelayan yang saat ini masih banyak berada dalam keluarga yang kurang sejahtera.
“Kami menyambut baik, program dari Presiden Prabowo yang akan memutihkan utang 6 juta petani dan nelayan Indonesia. Ini sangat membantu petani dan nelayan kita,” kata Rasyid dalam keterangan tertulisnya kepada desanesia.id, Kamis (24/10).
Pemutihan utang petani dan nelayan juga akan memutus mata rantai ketergantungan pada rentenir yang juga sering membebani mereka.
Tak hanya petani dan nelayan, Rasyid juga berharap agar UMKM yang sebagian besar adalah warga Bumiputera segera mendapat giliran, terutama sektor informal yang selama ini menjadi penopang Ekonomi Indonesia.
“Program seperti ini, tentu sangat diperlukan, seperti yang umum diketahui, Petani, Nelayan dan Pelaku UMKM kita sering terlibat dan terjebak Lintah Darat (Rentenir) dalam memulai usaha,” ujarnya.
“Jadi pemutihan utang ini akan menjadi titik balik Bangkitnya Ekonomi Indonesia,” tegas Rasyid.
Diketahui, adik Presiden Prabowo Hashim Djojohadikusumo, mengklaim kepala negara akan segera menerbitkan peraturan presiden (Perpres) tentang pemutihan utang petani dan nelayan pada pekan depan.
Perpres itu menurutnya saat ini tengah disiapkan oleh Menteri Hukum, Supratman Andi Agtas agras prosesnya sesuai dengan Undang-undang.
“Saya berharap minggu depan ya beliau (Prabowo) akan tanda tangan perpres pemutihan. (Ada) 5 juta-6 juta manusia dengan keluarganya akan dapat hidup baru, dan mereka dapat hak untuk pinjam lagi ke perbankan,” ujar Hasim dalam Dialog di Menara Kadin, Jakarta Selatan, Rabu (23/10). [nfa]