Desanesia. Presiden RI Jokwo Widodo, resmi akan membuka pelaksanaan PON XXI Aceh-Sumut 2024, Senin, 9 September 2024 di Banda Aceh. Event olahraga empat tahunan tersebut, diselenggarakan didua tempat, yakni di Aceh dan Sumatera Utara. Sebanyak 34 provinsi berpartisipasi ikut pada turnamen skala nasional tersebut.
Sebanyak 34 cabang olahraga dipertandingkan di Sumatera Utara. Sementara di Aceh, 33 cabang olahraga dilombakan di 10 kabupaten dan kota. Venue cabang olahraga telah disiapkan jauh-jauh hari oleh pemerintah.
Sesuai dengan kesepakatan antara Aceh dan Sumatara Utara, open ceremony atau pembukaan PON 2024 akan dilangsungkan di Banda Aceh. Sementara, closing ceremony akan diselenggarakan di Medan.
Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) RI, Dito Ariotedjo dalam keterangannya, Minggu (8/9) mengatakan, open ceremony di Banda Aceh dipastikan meriah dan menyuguhkan atraksi yang memukau.
Dia menerangkan, pihak pelaksana telah merancang pembukaan PON 2024 di Banda Aceh secara spektakuler. Karna itu, suguhan budaya dan teknologi berpadu untuk menghasilkan kesan dan pesan yang dipastikan membuat decak kagum.
“Pembukaan PON 2024 akan sangat spektakuler. Perpaduan teknologi dan budaya jadi dua unsur yang dipastikan mengundang decak kagum,” katanya.
Secara konsep, sambung Dito, suguhan serupa telah pernah dibuat saat pembukaan Asian Games 2024 di Palembang. Jadi, Open Ceremony PON 2024 di Banda Aceh akan mengadopsinya.
“Kami pastikan pembukaan ini sangat megah,” ujarnya.
Dito juga menekankan pentingnya respons cepat jika ada kendala yang muncul. Ia pun yakin semua pihak punya visi bersama mensukseskan PON Aceh-Sumut.
PON XXI Aceh-Sumut 2024, ungkap dia, juga menjadi kesempatan untuk mencari atlet berbakat yang akan diproyeksikan ke level nasional.
“Tim pakar menilai potensi atlet yang bertanding, dengan harapan mereka bisa memperkuat tim nasional di masa depan,” jelasnya.
Tak lupa ia pun mengingatkan pemerintah Aceh dan Sumatera Utara untuk memanfaatkan fasilitas yang telah ada saat PON selesai.
“Pemerintah daerah perlu mencari inovasi agar venue-venue ini tetap digunakan secara maksimal usai PON,” tuturnya.
Sementara itu, Minggu (8/9) atau sehari sebelum dilangsungkannya momen Open Ceremony PON 2024, Pemerintah Aceh dan KONI menyelenggarakan upacara pengibaran bendera kontingen PON XXI Aceh-Sumut di Stadion Harapan Bangsa (SHB) Banda Aceh.
Saat upacara tersebut, hadir Ketua Umum KONI Marciano Norman dan seluruh perwakilan kontingen dari 34 provinsi di Indonesia.
Pj Gubernur Aceh Safrizal pada kesempatan itu mengatakan bahwa, perbedaan suku, agama, budaya dan bahasa yang tercermin di PON 2024, merupakan sarana perkokoh Indonesia sebagai satu bangsa yang besar.
“Bendera boleh berbeda tapi kita disatukan dalam kuatnya NKRI. Bendera boleh berwarna apa saja, bendera boleh berjarak, namun ia tetap berdiri sama tinggi, kokoh berkibar dan tetap bersatu dalam semangat Bhineka Tunggal Ika. Beragam namun tetap kuat dalam persatuan Indonesia,” ujar Gubernur.
Acara disemarakkan dengan penampilan marching banda Gita Handayani binaan Dinas Pendidikan Aceh. Tabuhan berbagai alat musik yang berpadu harmonis diakhiri dengan koreografi Tari Saman, dipertunjukkan dengan dengan apik oleh marching band yang akan tampil pada ajang America’s Got Talent pada 2025 mendatang. [nto]
1 Komentar
very good info, thanks.