Samarinda – Desa Budaya Pampang adalah desa adat yang paling mudah diakses dari Ibukota Provinsi Kalimantan Timur. Di sana traveler bisa belajar soal suku Dayak.
Desa Budaya Pampang terletak di pinggir Kota samarinda tepatnya 23 kilometer dari Pusat Kota Samarinda. Desa Adat Pampang sangat dekat dari Bandara APT Pranoto Samarinda.
Setiap Hari minggu siang, Desa Adat Pampang menampilkan Pentas Seni berupa atraksi Seni Tari tradisional Khas Suku Dayak Kenyah. Acara pentas Seni ini selalu ramai didatangi wisatawan domestik maupun mancanegara. Tidak lengkap jika datang ke Kota Samarinda, tapi belum mengunjungi Desa Adat Pampang.
Menikmati Pampang tidak cukup hanya melalui atraksi budayanya saja. Masyarakat Adat Pampang memiliki satu pesona yang belum banyak orang ketahui, yaitu Sungai Pampang yang eksotis.
Sungai Pampang dapat diakses 1,5 jam dari Lamin Utama Desa Pampang. Sungai alami yang memiliki 3 air terjun dan banyak mata air serta kolam alam yang cukup besar. Sungai Pampang diapit Tebing yang indah dan bagus untuk foto. Selain itu kita masih bisa menjumpai pohon berakar banir yang cukup besar.
Menyusuri Sungai Pampang sambil berjalan kaki menyusuri tepi sungai bahkan berendam di aliran sungai sangat menyenangkan. Jalur trekking cukup mudah dan ramah untuk wisata keluarga segala umur. Akhir dari jalur penjelajahan, kita bisa menikmati keindahan air terjun dan berenang di kolam alam di bawah air terjun. Jangan lupa membawa bekal piknik dan bawa kembali sampahnya ke tempat sampah.
Bagi kalian yang ingin menikmati wisata anti mainstream, berkunjunglah ke Desa Adat Pampang. Jangan lewatkan kesempatan menginap di Desa Adat Pampang saat akhir pekan.
Hari Sabtu kalian bisa menjelajah Sungai Pampang dan air terjunnya yang Eksotis sehari penuh. di Homestay yang di kelola oleh Pokdarwis Pampang, kalian bisa berbaur dengan kegiatan sehari-hari masyarakat Pampang yang rukun dan suka bergotong royong. di depan Lamin Adat ada pengeras Suara utuk menandai aktivitas yang akan dilakukan Warga secara bersama sama. Kalian juga bisa belajar menganyam manik-manik khas Suku Dayak.
1 Komentar
Sudah saatnya pengembangan Desa wisata saat ini harus diberikn ruang utk mengembangkn Seni budaya masing2 sebagai wujud kreatifitas para generasi muda melestarikan dan mencitainya sbg jati diri mereka masing2.Kebhinekaan hrus diaplikasikan secara factual dan nyata,sebagai ciri khas dari daerah dan dikenal oleh masyarakat luar serta mampu utk mengembangkn pariwisata dan melestarikn kebudayaan lokal.trm ksih