Desanesia.id – Momen Iduladha merupakan perayaan yang dilaksanakan setahun sekali. Dalam perayaan itu umat Muslim dianjurkan menyembelih hewan kurban untuk disedekahkan kepada mereka yang membutuhkan.
Ibadah kurban yang menjadi tradisi dalam Iduladha tersebut sangat berkaitan dengan kisah Nabi Ibrahim yang diperintahkan Allah SWT untuk menyembelih Nabi Ismail.
Awal kisah ketika Nabi Ibrahim diperintahkan Allah SWT untuk membawa dan diceritakan bahwa Ia merupakan Nabi dengan kekayaan cukup besar, yaitu mencakup 1000 ekor domba, 300 lembu, dan 100 ekor unta. Riwayat lain mengatakan, kekayaan Nabi Ibrahim mencapai 12.000 ekor.
Di tengah jumlah kekayaan berlimpah Allah SWT kemudian menguji iman Nabi Ibrahum melalui mimpi.
Dalam mimpi itu Ia diperintahkan untuk mengorbankan putranya yang bernama Nabi Ismail.
Setelah menerima perintah melalui mimpi itu Nabi Ibrahim kemudian bergegas untuk menyampaikannya kepada Nabi Ismail. Sebagaimana firman Allah SWT:
قَالَ يَا بُنَيَّ إِنِّي أَرَى فِي الْمَنَامِ أَنِّي أَذْبَحُكَ فَانظُرْ مَاذَا تَرَى قَالَ يَا أَبَتِ افْعَلْ مَا تُؤْمَرُ سَتَجِدُنِي إِن شَاء اللَّهُ مِنَ الصَّابِرِينَ
“Hai anakku sesungguhnya aku melihat dalam mimpi bahwa aku menyembelihmu “maka pikirkanlah apa pendapatmu? Ismail menjawab: Wahai bapakku kerjakanlah apa yang diperintahkan kepadamu. InsyaAllah engkau akan mendapatiku termasuk orang yang sabar.” (QS As-saffat: 102).
Namun bukan tanpa gangguan, Setan yang mengetahui perintah dari Allah SWT, silih berganti mengusik keimanan Nabi Ibrahim dengan membujuknya untuk tidak melaksanakan perintah Allah SWT.
Tapi, tanpa bergeming Nabi Ibrahim membulatkan tekad untuk tetap melaksanakan perintah-Nya. Sambil menggenggam erat bilah pisau ke arah Nabi Ismail.
Sedetik setelah pisau nyaris digerakkan, tiba-tiba Allah berseru dengan firmannya, menyuruh menghentikan perbuatannya tidak usah diteruskan pengorbanan terhadap anaknya. Allah telah meridloi kedua ayah dan anak memasrahkan tawakkal mereka.
Sebagai imbalan keikhlasan mereka, Allah mencukupkan dengan penyembelihan seekor kambing sebagai korban, sebagaimana diterangkan dalam Al-Qur’an surat As-Saffat ayat 107-110:
وَفَدَيْنَاهُ بِذِبْحٍ عَظِيمٍ
“Dan kami tebus anak itu dengan seekor sembelihan yang besar.”
وَتَرَكْنَا عَلَيْهِ فِي الْآخِرِينَ
“Kami abadikan untuk Ibrahim (pujian yang baik) dikalangan orang-orang yang datang kemudian.”
سَلَامٌ عَلَى إِبْرَاهِيمَ
“Yaitu kesejahteraan semoga dilimpahkan kepada Nabi Ibrahim.”
كَذَلِكَ نَجْزِي الْمُحْسِنِينَ
“Demikianlah kami memberi balasan kepada orang-orang yang berbuat baik.”
Melalui kisah itu yang kemudian menjadi perintah dari Allah SWT kepada seluruh umatnya untuk menunaikan ibadah kurban dengan hewan ternak seperti kambing, domba, sapi sampai dengan kerbau ketika memasuki tanggal 10 Dzulhijjah. [nfa]