Desanesia.id-Wakil Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Paiman Raharjo membuka Kegiatan Master of Trainer (MoT) strengthening BUMDesa and Other Village Economic Institutions di Ambon, Maluku, dikutip laman Kemendesa pada Kamis (12/10).
MoT Strengthening BUM Desa and Other Village Economic Institutions merupakan salah satu kegiatan program Transformasi Ekonomi Kampung Terpadu (TEKAD) dalam rangka peningkatan kapasitas calon master pelatih yang berkompeten dalam pengembangan ekonomi desa.
“Kegiatan ini menjadi suatu tujuan yang sangat mulia untuk dapat mengembangkan kelembagaan ekonomi yang ada di desa, baik Badan Usaha Milik Desa maupun Lembaga Ekonomi Desa lainnya,” kata Paiman.
Kemendes PDTT, kata Paiman memiliki komitmen tinggi guna memajukan perekonomian masyarakat di wilayah perdesaan dan mengatasi kesenjangan pembangunan daerah.
Dalam konteks pengembangan ekonomi dan investasi, Wamen Paiman mengatakan bahwa Kemendes PDTT melalui Ditjen Pengembangan Ekonomi dan Investasi Desa, Daerah Tertinggal dan Transmigrasi mendorong BUM Desa/BUM Desa bersama sebagai lembaga usaha ekonomi di tingkat Desa yang telah berbadan hukum untuk meningkatkan perekonomian masyarakat Desa.
“Dalam pelaksanaannya, dibutuhkan kolaborasi dari berbagai pihak agar ber-impact maksimal terhadap penguatan ekonomi masyarakat di wilayah perdesaan,” katanya.
Lebih lanjut, Wamen Paiman menyampaikan bahwa Pemerintah Indonesia melalui Kemendes PDTT telah menjalin kerjasama dengan International Fund for Agricultural Development (IFAD) melalui perjanjian Pinjaman dan Hibah Luar Negeri dalam program pemberdayaan masyarakat yakni kegiatan Transformasi Ekonomi Kampung Terpadu (TEKAD).
Kegiatan ini merupakan salah satu upaya pemerintah dalam mendorong peningkatan kesejahteraan masyarakat perdesaan di Kawasan Timur Indonesia di 9 (sembilan) Provinsi yang meliputi Maluku, Maluku Utara, Nusa Tenggara Timur, Papua, Papua Barat, Papua Barat Daya, Papua Pegunungan, Papua Selatan dan Papua Tengah yang terdiri dari 25 kabupaten dan tersebar di 1.100 Desa/kampung.
“Untuk mencapai tujuan tersebut, maka dilaksanakan kegiatan MoT Strengthening BUMDesa and Other Village Economic Institutions dengan harapan dapat menghasilkan para pengajar, pelatih, master yang kompeten dan handal sehingga dapat mentransfer semua ilmu dan pengetahuan yang diperoleh kepada calon trainer di kegiatan selanjutnya,” katanya.
Wamen Paiman berharap, nantinya kegiatan ini bermuara pada peningkatan kapasitas BUMDesa khususnya pada bidang kelembagaan sehingga BUMDesa di Indonesia Timur memiliki kemampuan dalam hal penyusunan Perencanaan Bisnis, Pengelolaan Keuangan, Manajemen Operasional, Pemasaran, dan unsur lainnya yang dapat mendukung BUM Desa dalam memberikan kebermanfaatan bagi perekonomian desa.
“Semoga kegiatan ini dapat memberikan kontribusi yang positif dalam pengembangan ekonomi dan investasi, pemberdayaan masyarakat dan pelaksanaan pembangunan desa,” katanya. [rah]