Desanesia.id– Penjabat Bupati Bekasi Dani Ramdan mengajak warga, khusunya pelajar, untuk terus menggunakan dan mengembangkan bahasa Sunda dalam kehidupan sehari-hari.
Hal itu terungkap saat Pemerintah Kabupaten Bekasi menggelar kegiatan Festival Tunas Bahasa Ibu (FTBI) untuk Sekolah Dasar tingkat Kabupaten Bekasi di Hotel Primebiz, Kamis (21/9).
“Bahasa Sunda adalah sebuah warisan budaya, melalui perlombaan ini kita dapat melihat bagaimana bahasa ini tetap hidup dan terus berkembang di kalangan generasi muda,” kata Dani.
Menurutnya, Pemerintah Kabupaten Bekasi sangat mendukung upaya-upaya untuk menjaga identitas budaya, terlebih Kabupaten Bekasi memiliki keragaman budaya yang luar biasa. Karena selain Bahasa Sunda, Bahasa Betawi juga merupakan bagian penting dari budaya di wilayah ini.
“Bahwa Bahasa Ibu adalah warisan yang tidak boleh hilang, sehingga kita ajarkan di sekolah-sekolah dan cara kita bisa mengevaluasi bagaimana pengajaran di sekolah-sekolah itu berjalan dengan baik salah satunya dengan festival ini, lomba-lomba. Selain tentu ada evaluasi yang secara regular dilaksanakan di sekolah,” terangnya.
Dani Ramdan menyampaikan, melalui wadah ini konsep Merdeka Belajar dapat diimplementasikan secara konkret, dimana merdeka belajar ataupun sekolah merdeka merupakan program yang memang mengelaborasi potensi anak serta guru sebesar-besarnya.
“Sekolah bukanlah kerangkeng hanya untuk menghafal teori-teori, rumus-rumus. Tetapi bagaimana potensi kemanusiaan mereka berkembang, salah satunya adalah potensi budaya, yang itu diwariskan dari orangtuanya, bahasanya. Kemudian keterampilan-keterampilan kearifan lokal,” ungkapnya.
Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Bekasi, Iman Faturochman dalam sambutannya menyampaikan, Forum Tunas Bahasa Ibu bertujuan untuk menjadikan generasi muda sebagai penutur aktif bahasa daerah dan mempelajari bahasa daerah dengan menyenangkan, menemukan fungsi dan ranah baru dari sebuah bahasa dan sastra daerah, serta menjaga kelangsungan hidup bahasa dan daerah.
“Ada 162 peserta dari 82 SD perwakilan Kecamatan se-Kabupaten Bekasi, dengan mata lomba, Ngadongeng, Biantara, Maca Sajak, Nembang (Pupuh), Maca jeung Nulis Aksara Sunda, Ngarang Carita Pondok, dan Ngabodor Sorangan,” terangnya.
Sementara itu, Kepala Bidang Pembinaan Sekolah Dasar Dinas Pendidikan Kabupaten Bekasi, Yudi menambahkan, Forum Tunas Bahasa Ibu merupakan acara yang rutin digelar setiap tahunnya dalam rangka menjaring peserta dengan potensi terbaik untuk diikutsertakan ke tingkat provinsi di ajang selanjutnya.
“Kita ingin dari beberapa mata lomba ini berpotensi supaya nanti di tingkat provinsi pun nanti bisa punya prestasi, apalagi di Kabupaten Bekasi kan banyak yang ngabodor sorangan, sajak, seperti yang tadi ditampilkan, anak-anak kita banyak yang berpotensi,” tandasnya. [rah]