Desanesia. Sejak beberapa hari belakangan, kota Pagaralam dilanda suhu dingin yang cukup ekstrem, dengan kisaran suhu antara 16 hingga 18 derajat Celsius. Serangan suhu dingin ini membuat masyarakat, terutama anak-anak dan balita, mulai terserang berbagai penyakit seperti demam dan flu.
Suhu dingin terasa mulai pagi hingga malam hari, bahkan siang hari pun suhu masih tercatat rendah dengan kisaran 20 hingga 25 derajat Celsius.
“Sekarang setiap hari cuacanya sangat dingin sekali padahal sudah masuk musim kemarau,” ujar salah seorang warga bernama Weni Priska, Rabu (17/7).
Efek lain dari serangan suhu dingin yang ekstrem ini juga membuat para petani khawatir. Banyak tanaman sayuran seperti cabai dan tomat rentan terhadap kondisi ini karena untuk memaksimalkan perkembangan buah, tanaman membutuhkan sinar matahari yang cukup agar tidak terjadi busuk buah.
“Saat ini tanaman cabai dan tomat sedang berbunga. Jika suhu tetap dingin karena sinar matahari tak cukup, kami khawatir bunga yang bakal jadi buah tidak berkembang dan panen bisa gagal,” ujar Sarwidi, salah seorang petani setempat. [nfa]