Desanesia. Sebagai upaya untuk menekan angka stunting, Pemerintah Kabupaten Madiun melaksanakan penimbangan balita dan bayi yang ada di Kabupaten Madiun.
Untuk itu, Pj. Ketua TP PKK Kabupaten Madiun, Ny. Evi Tontro Pahlawanto didampingi Kepala Dinas PPKB PPPA Kabupaten Madiun, Suryanto, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Madiun Agung Triwidodo meninjau pelaksanaan bulan timbang di Desa Wayut, Kecamatan Jiwan, Kabupaten Madiun, pada Senin (5/2).
Pj Ketua TP PKK Kabupaten Madiun melihat dari dekat penimbangan berat badan dan pengukuran panjang badan balita.
Tak hanya itu, Evi juga meneteskan vaksin polio secara simbolis kepada balita, yang disaksikan oleh Camat Jiwan, Kepala Puskesmas Klagen Serut, Kepala Desa Wayut, Pengurus dan aggota PKK, serta para kader Posyandu.
Selain itu, istri Pj Bupati Madiun ini juga menyerahkan paket bantuan bahan pangan dari PDAM untuk balita stunting.
Dalam sambutannya, Evi mengapresiasi komitmen kuat dari tim percepatan penurunan stunting Kabupaten Madiun dalam menurunkan kasus stunting.
“Prevalensi stunting Kabupaten Madiun berhasil turun sampai 7,7 persen pada posisi cut-off 30 Januari 2024,” ujarnya.
Namun demikian, Ia mengajak semua pihak agar tidak lantas puas terhadap pencapaian tersebut. Pun harus lebih fokus untuk melakukan upaya preventif melalui 11 program utama percepatan penurunan stunting agar tidak terjadi kasus stunting baru.
Sementara Kepala Desa Wayut Subroto berharap melalui bulan timbang ini angka stunting semakin turun. Subroto berharap angka stunting di desanya menjadi nol.
“Saat ini di desa terdapat 11 anak stunting, angka tersebut turun dibanding sebelumnya 30 anak stunting pada akhir 2023 lalu. Dengan bulan timbang ini, diharapkan Stunting di Desa Wayut ini menjadi nol,“ harap Subroto, Kepala Desa Wayut.
Pihaknya juga melakukan upaya preventif dan penanganan dengan melaksanakan kegiatan pemantauan dan pendampingan rutin setiap bulannya. Diantaranya pemberian makanan tambahan lokal, pendampingan bayi dengan berat badan lahir rendah dan balita dengan masalah gizi melalui kunjungan oleh kader.
“Kita intensifkan Pemberian Makanan Tambahan (PMT) Berikutnya pelaksanaan kelas ibu balita, Pendampingan pemberian MPASI dan ASI eksklusif serta pemantauan pertumbuhan bayi dan balita,” tambahnya. [nto]