Desanesia. Hujan deras yang melanda wilayah Kabupaten Muratara menyebabkan debit air Sungai Rawas meningkat signifikan. Terjangan arus air yang deras mengakibatkan separuh badan jalan penghubung antara Desa Mandi Angin di Kecamatan Rawas Ilir dan Desa Aringin di Kecamatan Karang Dapo terjun ke dalam Sungai Rawas.
Akibat longsor yang terjadi pada Rabu (11/9) sekitar pukul 19.00 WIB, kendaraan baik roda dua maupun roda empat masih dapat melintas, namun harus berhati-hati. Pasalnya, jika tidak waspada, kendaraan dapat terjun bebas ke Sungai Rawas.
Pantauan di lokasi menunjukkan bahwa akibat longsor tersebut, jalan hanya dapat dilintasi melalui satu jalur. Hal ini mengakibatkan antrean kendaraan baik dari arah Mandi Angin maupun dari arah Desa Aringin.
Bambang (48), salah satu pengendara yang terjebak antrean, mengungkapkan kekhawatirannya saat melihat kondisi jalan. Ia awalnya berniat menuju Rupit dari arah Mandi Angin, namun terpaksa berhenti saat mendapati jalan yang sempit dan longsor.
“Awalnya saya kaget melihat kendaraan padat dan ternyata jalanan Desa Mandi Angin longsor,” ujarnya.
Bambang menambahkan bahwa kondisi jalan yang longsor ini telah lama terjadi akibat terjangan air Sungai Rawas, namun penanganannya oleh Pemerintah Kabupaten Muratara belum memadai. Menurutnya, jika tidak segera diatasi, jalan yang sudah separuh terjun ke sungai bisa semakin parah dan putus sepenuhnya.
“Kalau jalan ini terputus, masyarakat Rawas Ilir yang ingin menuju ibu kota harus memutar dan memakan waktu berjam-jam. Jalan ini merupakan alternatif yang memudahkan akses ke Rupit,” tambahnya.
Dia berharap Pemerintah Kabupaten Muratara segera mengambil langkah cepat untuk menangani kerusakan jalan tersebut dan memasang tembok penahan agar tidak semakin parah.
“Kami sangat berharap Pemkab Muratara bisa segera bertindak. Jangan sampai jalan sudah putus baru ada upaya perbaikan,” pungkasnya. [nfa]