Desanesia. Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Mendes PDTT) Abdul Halim Iskandar mengungkapkan, partisipasi seluruh warga desa menjadi kunci dalam mempercepat keberhasilan pembangunan desa.
Menteri yang akrab disapa Gus Halim itu menegaskan, pengambilan suatu kebijakan publik akan lebih terjamin kuantitas dan kualitasnya.
Sehingga dapat memberi kepastian bahwa tidak ada satu pun persoalan dan kebutuhan warga yang ditinggalkan dalam pembangunan desa.
“Kunci dari keberhasilan pembangunan di desa, mulai dari sisi perencanaan, dari sisi pelaksanaan, maupun dari sisi pengawasan ini kuncinya kalau kita melibatkan partisipasi masyarakat,” ungkap Gus Halim dalam Rapat Koordinasi Pendampingan Tenaga Pendamping Profesional Provinsi Bengkulu, pada Kamis (7/3).
Perencanaan pembangunan desa disebut baik apabila prosesnya melibatkan partisipasi kelompok-kelompok penting masyarakat desa.
Dengan keterlibatan itu, masyarakat akan tahu skala prioritas kebutuhan yang dituangkan dalam program serta akan berperan aktif pada proses pelaksanaan dan monitoring hasil pembangunan secara bertahap.
Terbukti sejak 2014, kinerja transparansi pemerintah desa telah membaik, melalui penyampaian hingga berbagi informasi secara lebih luas dan terjangkau.
“Bicara tentang pemberdayaan, pasti selalu berbicara tentang peningkatan partisipasi masyarakat desa. Tidak mungkin kita ngomong pemberdayaan tanpa peningkatan partisipasi masyarakat,” jelas Profesor Kehormatan UNESA Surabaya tersebut.
“Artinya, di dalam membangun kita harus terus berupaya agar tingkat partisipasi masyarakat itu semakin tinggi dan semakin maksimal,” imbuhnya.
Gus Halim juga mengingatkan, pentingnya membangun kesadaran dan pengetahuan masyarakat tentang perencanaan pembangunan desa.
Melalui sosialisasi, penyuluhan, dan pendidikan masyarakat, agar mereka dapat memahami pentingnya partisipasi dan bagaimana mereka dapat berkontribusi.
“Dan hanya di desa, kita bisa melakukan upaya partisipasi masyarakat secara lebih maksimal, hanya di desa,” tegas Gus Halim.
Gus Halim berharap dari partisipasi masyarakat secara total itu dapat mendorong pemerataan dan kesetaraan dalam akses dan pemanfaatan sumber daya.
Selain itu, melalui partisipasi masyarakat, perencanaan pembangunan dapat mempertimbangkan kebutuhan dan aspirasi semua lapisan masyarakat, termasuk kelompok yang rentan dan terpinggirkan.
Dengan demikian, pemerataan akses terhadap infrastruktur, layanan publik, dan sumber daya dapat tercapai. Sehingga kesenjangan sosial dapat dikurangi.
“Level atasnya sudah tidak bisa lagi, level kabupaten ngomong partisipasi pasti cenderung representatif. Bukan keterlibatan secara total,” pungkasnya.
Hadir mendampingi Gus Halim dalam kesempatan itu, Dirjen PEID Harlina Sulistyorini, Kepala BPSDM Luthfiyah Nurlaela, serta jajaran pimpinan tinggi pratama di lingkungan Kemendes PDTT. [nto]