Desanesia. Dalam tengah kesibukan kampanye, Fajar Sidik saat ini Caleg DPR RI dari partai Demokrat dapil DKI Jakarta 2 bersama Ali Ridho Azhari, Caleg DPD Banten bertemu dan berdiskusi mengenai pentingnya peran santri sebagai salah satu pilar utama masyarakat Indonesia. Mereka menekankan peran krusial santri dalam memperkokoh kekuatan dan moral generasi muda, Sabtu (6/1).
Diskusi itu tak hanya membicarakan keberadaan santri, tetapi juga membahas bagaimana generasi muda bisa membangun pondasi yang kokoh melalui pendidikan agama Islam.
Fajar Sidik menyatakan, Santri adalah bagian esensial dalam pembentukan kekuatan dan karakter generasi penerus. Mereka tidak hanya belajar ilmu, melainkan juga meresapi nilai-nilai agama dan mengimplentasikan ilmu mereka di masyarakat. Menjadi pondasi kokoh bagi karakter bangsa kita, sebagaimana yang diwakili oleh tokoh-tokoh besar seperti K.H. Hasyim Asy’ari, Buya Hamka, dan Kyai Ahmad Dahlan.
Selanjutnya, diskusi mereka membahas dinamika kehidupan sosial generasi saat ini yang dipengaruhi oleh banyaknya budaya asing yang masuk ke Indonesia.
“Dominasi budaya asing akan menghilangkan keaslian budaya Indonesia. Oleh karena itu, melihat peran penting santri dalam mempertahankan kebudayaan Indonesia. Santri diajarkan nilai-nilai budaya Ketimuran, seperti adab sopan santun, etika berpakaian yang sopan, dan menghormati adat istiadat, yang dianggap fundamental bagi identitas bangsa”, ujar Fajar Sidik.
Ali Ridho Azhari menekankan, selain mengedepankan peran santri, penting juga memberdayakan generasi muda dengan pemahaman mendalam tentang pendidikan Islam.
“Ini menjadi fondasi kuat bagi mereka dalam menghadapi kompleksitas dunia modern sambil tetap memelihara nilai-nilai yang dijunjung tinggi, baik dalam kehidupan negara maupun masyarakat,” ungkapnya.
Kedua caleg tersebut memandang pentingnya penyuluhan yang komprehensif, bukan hanya untuk meningkatkan kesempatan pendidikan, tetapi juga memberikan pemahaman yang akurat kepada generasi muda agar mereka dapat mengakses pendidikan Islam yang berkualitas. Mereka bertujuan memberdayakan generasi muda dengan pengetahuan dan nilai-nilai yang diperlukan untuk pertumbuhan pribadi dan sosial.
Keinginan Fajar Sidik dan Ali Ridho Azhari dalam memperkuat peran santri tercermin dari ajakan mereka kepada generasi muda untuk memanfaatkan kesempatan belajar agama dimanapun seperti di pesantren, Majelis Ilmu, dan Pengajian yang berada dekat dilingkungan kehidupan masyarakat.
“Ini dapat menjadi bagian dalam memahami agama, etika, dan tanggung jawab sosial, serta ajakan untuk turut berkontribusi dalam membangun Indonesia yang beradab dan bermartabat,” tutup Fajar Sidik. [rah]