Desanesia.id – Di hari ke-3 pasca jatuhnya pesawat milik PT. Semuwa Aviasi Mandiri atau SAM Air yang jatuh di Gunung Mabualem Distrik Welarek Kabupaten Yalimo, Papua Pegunungan, Tim SAR Gabungan melanjutkan proses evakuasi korban yang hingga kini belum ada yang berhasil dievakuasi.
Kabid Humas Polda Papua Kombes Pol. Ignatius Benny Ady Prabowo menyatakan pada hari, Senin (26/6) atau tepatnya di hari ketiga tim gabungan akan menggunakan helikopter militer yang sama pada pencarian hari sebelumnya yakni jenis Caracal HT- 7201 untuk mencapai lokasi jatuhnya pesawat.
“Tim 2 evakuasi akan diturunkan di titik droping yang sama seperti kemarin Tim 1 yang akan dipimpin oleh pilot Mayor PNB Arip,” ucap Kabid Humas.
Lebih lanjut, Kabid Humas mengatakan bahwa nantinya heli akan mencoba melaksanakan hover di titik jatuhnya pesawat Sam Air supaya tim SAR bisa melihat dan memperkirakan sasaran.
“Tim yang diterjunkan untuk melakukan evakuasi ini sebanyak 14 personel yang terdiri dari tujuh crew Caracal, tiga personel Basarnas dan empat personel Komando Pasukan Gerak Cepat (Kopasgat) TNI AU,” ungkap Kombes Benny.
Kombes Benny mengatakan kendala evakuasi hari ini yakni faktor cuaca dan medan yang terjal menjadi tantangan dalam proses evakuasi korban pesawat SAM Air tersebut.
“Tim gabungan terkendala dengan medan yang sangat terjal dan faktor cuaca yang bisa berubah setiap saat, sehingga hal itu yang membuat tim terkendala melakukan evakuasi,” tutup Kombes Benny.
Untuk diketahui, pesawat SAM Air yang sempat hilang kontak ditemukan jatuh di Pegunungan Distrik Welarek, Kabupaten Yalimo, Papua Pegunungan, Jumat (23/6).
Pesawat jenis Cessna 208 Grand Caravan itu dipiloti oleh Kapten Hari Permadi dan kopilot Levi Murib yang mengangkut empat penumpang atas nama Bartolomeus (34), Ebeth Halerohon (29), Dormina Halerohon (17) dan Kilimputni (20). Hingga kini kondisi enam korban tersebut belum diketahui. [nfa]