Desanesia-Belakangan ini Bupati Seluma Erwin Octavian beserta Kepala Organisasi Pemerintah Daerah (OPD) gencar melakukan kunjungan ke desa dan kelurahan guna menjaring aspirasi serta keluhan masyarakat.
Pada kesempatan kali ini, Bupati Erwin mengunjungi Kelurahan Talang Dantuk, Kecamatan Seluma. Diketahui desa tersebut masih banyak ditemui keluhan warga soal bidang Pendidikan, Pertanian dan Pelayanan Kesehatan.
Salah satu Ketua Kelompok Tani, Yadi mengatakan bahwa para petani di kelurahan Talang Dantuk saat ini masih mengeluhkan kesulitan mendapatkan air untuk lahan persawahan karena bendungan Air Ngalam jebol.
“Saluran Air Ngalam ini sudah jebol sejak 2017 lalu hingga kini sudah genap 6 tahun, dampaknya terhadap petani setempat dua tahun terakhir mengalami gagal panen,” sampai Yadi kepada Bupati Erwin di halaman kantor lurah Talang Dantuk, Rabu (13/12).
Dampak dari saluran irigasi jebol, para petani di Talang Dantuk sudah mulai mengalih fungsikan lahan milik mereka untuk ditanami kelapa sawit. Puluhan hektar kini sudah beralih fungsi lahan.
“Sebelumnya ada 10 kelompok tani dengan lahannya seluas 140 hektar yang kini hanya tersisa 50 hektar, sisanya alih Fungsi lahan untuk kelapa sawit. Alih fungsi mereka tidak lain karena persawahan susah mendapatkan akses air,” ungkap Yadi.
Selanjutnya, sarana pendidikan juga mendapat keluhan dari Kepala Sekolah SDN 89 Seluma, Toni Rosmali yang mengatakan bahwa bangunan ditempatnya mengajar saat ini sudah banyak rusak bahkan atap plafon di sekolahan tersebut sudah lepas.
“Saya memang baru mengajar di sekolahan ini Pak Bupati, Tetapi miris melihat bangunan sekolahan ada 4 lokal tempatnya sudah rusak dan tidak layak lagi, bahkan atap Flapon sudah lepas,” ujar dia.
Lalu, keluhan bagi kesejahteraan tenaga pendidik juga disampaikan oleh Ketua PAUD di Kelurahan Talang Dantuk, Almuttakin Yumiarti yang mengatakan sejak tahun 2017, guru untuk Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) di tingkat kelurahan tidak memiliki honor ataupun gaji.
“Terakhir kami hanya menerima honor Rp 50 ribu, namun hingga detik ini tak kunjung ada di alokasikan sama sekali,”keluh Almuttakin Yumiarti.
Almuttakin Yumiarti turut menyinggung soal kader posyandu di kelurahan talang dantuk sudah puluhan tahun tidak memiliki gaji dan bekerja sebagai sukarelawan. Padahal, kades posyandu merupakan garda terdepan dalam penanganan kasus stunting.
Sementara Bupati Seluma Erwin Octavian menyebut program sapa warga yang tengah di lakukan ini bagian dari menjaring aspirasi dan mendengarkan keluhan satu persatu masyarakat seluma.
“Segala aspirasi bakal dihimpun, dicatat dan akan menjadi prioritas pada program tahun 2024 mendatang. Kita pastikan tahun selanjutnya keluhan ini akan diprioritaskan untuk segera direalisasikan,” sampai Bupati Erwin.
Disisi lain, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan untuk tahun 2023 ini mendapat kucuran Dana Alokasi Khusus (DAK) khusus pembangunan fisik yang nominalnya mencapai 40 Miliar lebih.
Begitupun sebaliknya bidang Kesehatan juga mendapat kucuran dana pusat puluhan miliar peruntukan untuk pembangunan fasilitas kesehatan, dan anggaran penekanan kasus stunting. [nfa]