Desanesia. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Maluku Utara (Malut) mengimbau masyarakat untuk menghindari kegiatan di sekitar lereng Gunung Gamalama, Ternate.
Kepala Pelaksana (Kalak) BPBD Provinsi Malut Febhi Alting mengatakan, saati ini Gunung Api Gamalama teramati memiliki asap kawah utama berwarna putih dengan intensitas tipis hingga tebal, mencapai ketinggian sekitar 20 hingga 300 meter dari puncak.
“Perkembangan terbaru menunjukkan peningkatan aktivitas Gunung Api Gamalama sejak tanggal 15 April 2024, dengan tercatatnya 25 kali gempa hembusan, 1 kali gempa vulkanik dangkal, 28 kali gempa vulkanik dalam, 42 kali gempa tektonik lokal, 1 kali gempa terasa, dan 234 kali gempa tektonik jauh,” ujar Febhi Alting, Kamis (18/4).
Febhi Alting menjelaskan, berdasarkan hasil pengamatan, analisis data visual, dan instrumental oleh petugas Pos Pemantau Gunung Api Gamalama, aktivitas Gunung Gamalama masih berada pada level II (waspada).
“Sehubungan dengan hal tersebut, BPBD Malut mengimbau kepada BPBD Kota Ternate untuk meningkatkan koordinasi dengan pihak-pihak terkait dalam mengantisipasi kemungkinan terjadinya letusan Gunung Gamalama, mempersiapkan sumber daya, dan terus melakukan pemantauan melalui PVMBG Kota Ternate,” tukas Febhi Alting.
“Masyarakat di sekitar Gunung Gamalama dan pengunjung wisata diminta untuk tidak beraktivitas dalam radius 1,5 KM dari kawah utama di puncak Gunung Gamalama,” imbuhnya.
Sementara itu, Kepala Badan Geologi PVMBG Hendra Gunawan, menyatakan bahwa Gunung Gamalama masih terlihat jelas hingga tertutup oleh kabut 0-II. Asap kawah utama teramati berwarna putih dengan intensitas sedang hingga tebal, mencapai ketinggian sekitar 20-100 meter dari puncak.
“Cuaca berawan hingga mendung, dengan angin yang bertiup lemah hingga sedang ke arah utara dan barat laut,” ujarnya.
Cuaca berubah-ubah dari cerah hingga hujan, dengan angin yang bervariasi dari lemah hingga kencang, bertiup ke arah utara, timur laut, tenggara, selatan, dan barat daya,” kata pada Kamis, 18 APril 2024.
Suhu udara berkisar antara 24 hingga 31 derajat Celsius, dan kelembaban udara sekitar 6-9180, berdasarkan laporan dari Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral pada tanggal 17 April 2024.
Pada musim hujan, masyarakat yang tinggal di wilayah aliran sungai, yang bermuara di kawasan puncak Gunung Gamalama diimbau untuk selalu meningkatkan kewaspadaan, terhadap potensi bahaya sekunder seperti aliran lahar, dan terus memantau perkembangan terbaru aktivitas Gunung Gamalama melalui sumber informasi yang terpercaya, serta tidak terpengaruh oleh informasi yang tidak akurat. [rah]