Close Menu
Desanesia.id
  • Home
  • Indeks
  • Nasional
  • Daerah
  • Wisata
  • Gallery
    • Video
  • Sejarah
  • Internasional
  • Pendidikan
  • Budaya

Subscribe to Updates

Get the latest creative news from FooBar about art, design and business.

What's Hot

Forum Strategis: Menghadapi Krisis Masa Depan Bangsa dan Dunia

Jumat, 2 Mei 2025

Membangun Masa Depan Pertanian Tapanuli Utara: Membaca Realitas, Menata Ulang Arah

Selasa, 29 April 2025

Kopdes Merah Putih: Upaya Membangun Solidaritas dan Kesadaran Politik

Minggu, 27 April 2025

Subscribe to Updates

Get the latest creative news from SmartMag about art & design.

Facebook X (Twitter) Instagram
Facebook Instagram YouTube TikTok
Desanesia.id
Senin, 12 Mei 2025 Login
  • Home
  • Indeks
  • Nasional
  • Daerah
  • Wisata
  • Gallery
    • Video
  • Sejarah
  • Internasional
  • Pendidikan
  • Budaya
Desanesia.id
Home » Berkah Pembuat Dawet di Pagar Alam, Sehari Kantongi Rp 700 Ribu
Daerah Selasa, 12 Maret 2024

Berkah Pembuat Dawet di Pagar Alam, Sehari Kantongi Rp 700 Ribu

RikiBy RikiSelasa, 12 Maret 2024Tidak ada komentar2 Mins Read
Facebook Twitter WhatsApp
Dawet ayu/Net
Share
Facebook Twitter Email Telegram WhatsApp

Desanesia. Dawet adalah satu jenis panganan yang hanya bisa didapatkan masyarakat kota Pagar Alam saat bulan puasa saja.

Panganan berbahan baku,tepung beras ini hanya muncul setahun sekali mengikuti tradisi masyarakat lokal yang selalu menghidangkan minuman es dawet sebagai menu berbuka puasa.

Candra salah seorang pembuat dawet mengatakan, usaha pembuatan ini telah turun ke 4 generasi yang dijalankan oleh keluarganya dan hanya dilakukan selama 1 bulan saja yakni selama bulan ramadan.

Untuk memenuhi tingginya minat masyarakat kata Candra,setidaknya ia mampu menjual ratusan kantong dawet setiap hari dengan omzet mencapai  Rp 500 ribu hingga Rp 700 ribu perhari.

Proses pembuatan Dawet sendiri beber Candra mirip dengan proses pembuatan dodol. Dimana tepung beras dicampur air lalu di masak di atas tungku api besar hingga adonan mengental.

Kemudian, setelah adonan dingin dicetak menjadi bentuk dawet menggunakan alat seperti saringan.

Berbeda dengan cendol yang berbahan baku tepung tapioka atau sagu, cendol yang berbahan baku tepung beras kata Candra lebih rapuh sehingga tidak tahan lama.

“Jika tidak habis terjual tidak bisa di simpan dan terpaksa dibuang karena jika sudah lebih dari satu hari Dawetnya akan hancur berbeda dengan Cendol yang bahan bakunya tapioka atau sagu yang jauh lebih tahan lama,”kata Candra, Selasa (12/3).

Selain bahan baku tepung, yang membedakan cendol dengan dawet kata Candra adalah bahan pewarnaan dimana Cendol menggunakan pewarna makanan pabrikan maka Dawet menggunakan pewarna alami yakni berasal dari daun Suji yang menghasilkan warna hijau cerah selain itu pula yang tidak menggunakan pewarna apapun dan hanya menampilkan warna alami dari tepung beras tersebut.

“Warna dawet buatan kami hanya dua varian yakni hijau dari daun suji dan putih alami dari warna tepung itu sendiri,dan dua jenis Dawet ini paling diminati masyarakat untuk menu berbuka puasa,” tutupnya. [nto]

dawet
Share. Facebook Twitter WhatsApp Telegram
Previous ArticleMasyarakat Ngeluh Harga Sembako Tetap Mahal di Awal Ramadan
Next Article Masjid Istiqlal Siapkan hingga 6.000 Takjil Gratis Selama Ramadan
Avatar photo
Riki

Related Posts

Forum Strategis: Menghadapi Krisis Masa Depan Bangsa dan Dunia

Jumat, 2 Mei 2025

Membangun Masa Depan Pertanian Tapanuli Utara: Membaca Realitas, Menata Ulang Arah

Selasa, 29 April 2025

Luncurkan Program Polwan Mengajar, Polres Tasikmalaya Kota Gandeng PGM dan Kemenag

Minggu, 13 April 2025

Desa BRILiaN Bagikan THR Serta Program Jaminan Sosial

Senin, 7 April 2025

Leave A Reply Cancel Reply

Media Sosial
  • Facebook
  • Instagram
  • YouTube
  • TikTok
Jangan Lewatkan
Daerah
Jumat, 2 Mei 2025By Nurfaizah Al Adabiyah

Forum Strategis: Menghadapi Krisis Masa Depan Bangsa dan Dunia

Desanesia. Majelis Gerakan Akhir Zaman (GAZA) menggelar forum strategis berskala internasional bertajuk “Refleksi Spiritual Mubasyirat…

Membangun Masa Depan Pertanian Tapanuli Utara: Membaca Realitas, Menata Ulang Arah

Selasa, 29 April 2025

Kopdes Merah Putih: Upaya Membangun Solidaritas dan Kesadaran Politik

Minggu, 27 April 2025

Emas Antam Merosot Segini Usai Cetak Rekor Tertinggi

Jumat, 18 April 2025
Desanesia.id
Facebook Instagram YouTube TikTok
  • Tentang Kami
  • Disclaimer
  • Pedoman Media Siber
  • Pedoman Pemberitaan Ramah Anak
  • Kode Etik Jurnalistik
  • Pedoman Pemberitaan Isu Keberagaman
  • RSS
© 2025 PT Media Inti Borneo.

Type above and press Enter to search. Press Esc to cancel.

Sign In or Register

Welcome Back!

Login to your account below.

Lost password?