Desanesia.id- Pelaksanaan benchmarking study kepala desa (Kades) delegasi Indonesia batch ke-3 yang digelar di China telah sukses dilaksanakan sejak 14 hingga 25 Oktober 2023.
Event ini diakhiri dengan upacara penutupan di Shanghai, China yang dihadiri langsung Dirjen Pembangunan dan Pengembangan Transmigrasi (PPKTrans) Kementerian Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Danton Ginting Munthe, perwakilan Chinese Embassy Qin Wenchao, serta Wakil Direktur Academy Management Institute (AMI) Mo Dan.
Danton Ginthing Munthe mengucapkan terima kasih atas kerja keras AMI sebagai panitia penyelenggara bersama dengan pemerintah China.
Menurutnya, benchmarking ini merupakan kesempatan baik untuk pemerintah China maupun Indonesia, khususnya kepala desa yang terlibat secara langsung dalam proses pembangunan desa.
“Segala hal baik yang kami alami selama 12 hari di China ini akan kami bawa pulang ke Indonesia. Hasil benchmarking study ini akan menjadi referensi para kepala desa di Indonesia untuk terus membangun desa sesuai dengan karakteristik setiap desa. Karena memang Indonesia memiliki lebih dari tujuh puluh lima ribu desa dengan potensi yang beragam,” papar Dirjen Danton saat upacara penutupan di Shanghai, dilansir dari laman Kemendesa, Rabu (25/10).
Diketahui, China dan Indonesia memang memiliki kesamaan tentang desa, di antaranya karakteristik desa yang heterogen.
Sedangkan Wakil Direktur AMI Mo Dan pun yakin hasil benchmarking study memberikan banyak manfaat baik untuk Indonesia maupun China sebagai tuan rumah kegiatan.
“Desa-desa di China memiliki karakteristik yang beragam dengan fokus pada pengembangan pariwisata, industri, dan berbagai aspek lainnya. Setiap desa memiliki cara khusus untuk mengembangkan potensi dan meningkatkan status desa. Diharapkan, pengetahuan yang diperoleh dari kegiatan ini dapat menjadi inspirasi bagi peningkatan kualitas hidup masyarakat pedesaan di Indonesia,” ujar Mo Dan.
Benchmarking study ini melibatkan beberapa pihak tidak hanya Kemendes PDTT dan AMI, namun juga Kedutaan Besar China di Jakarta serta kampus, desa, dan perusahaan yang dikunjungi.
Sejumlah kegiatan dilaksanakan oleh para peserta benchmarking study. Di antaranya adalah pertemuan dengan Asosiasi Islam di China, dialog ilmiah dengan civitas akademika Universitas Peking, kunjungan ke Desa Dong ZI Guan dan Jiuziwan, serta kunjungan ke Xinyi Electirc Storage Holdings.
Karena besarnya manfaat yang dirasakan seluruh peserta, khususnya 20 kepala desa terpilih dari Indonesia atas kegiatan tersebut, maka perwakilan Chinese Embassy berharap program ini dapat dilanjutkan dengan kerja sama yang konkret.
Turut mendampingi dalam benchmarking study yakni Direktur PSP dan PSKP Rosyid, Sesditjen PPDT Mety Susanti, Karo Humas Erlin Chaerlinatun, dan lima pendamping benchmarking study. [nfa]