Desanesia.id– Batik Indonesia dianggap memiliki nilai seni tinggi yang telah diakui dunia. Hal ini dibuktikan dari penghargaan yang diberikan United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization (UNESCO) atau badan PBB yang membidangi pendidikan, ilmu pengetahuan dan kebudayaan.
Lembaga tersebut juga telah menetapkan Batik Indonesia sebagai Warisan Kemanusiaan untuk Budaya Lisan dan Nonbendawi (Masterpieces of the Oral and Intangible Heritage of Humanity). Sementara, jika mengacu pada Keppres Nomor 33 Tahun 2009 tentang Hari Batik Nasional. Setiap tahunnya, Indonesia memperingati Hari Batik Nasional pada tanggal 2 Oktober.
Manager Humas PT Indo Bharat Rayon (IBR), Irwan Setiawan dalam keterangannya mengatakan, peringatan Hari Batik Nasional merupakan pengingat bagi bangsa Indonesia tentang pentingnya warisan seni budaya batik. Sebagai identitas negara Indonesia, keanekaragaman pola batik yang dimiliki tiap daerah mencerminkan budaya Indonesia, simbolik dari warna hingga desain kreatif maupun spiritualitas bangsa Indonesia.
“Dengan perayaan Batik Day ini, kami dari manajemen PT Indo Bharat Rayon juga menegaskan kepedulian perusahaan terhadap Batik Indonesia. Hal ini juga sebagai bentuk penghormatan kepada budaya Indonesia serta promosi seni batik, karena batik merupakan kekayaan budaya Indonesia turun-temurun dari generasi ke generasi,” kata Apih Irwan disela-sela Batik Day di lokasi sekitar pabrik di Kecamatan Babakan Cikao, Purwakarta, Sabtu (7/10).
Sementara, Presiden Direktur PT Indo Bharat Rayon, Mr. Bharat Kumar melalui Direktur HR and GA, Febri Siahaan mengatakan, sebagai bagian grup multinasional yang bergerak di sektor tekstil secara terintegrasi telah menegaskan Indonesia merupakan salah satu negara yang potensial untuk terus mengembangkan usaha.
“Iklim investasi di Indonesia sudah baik. Didukung oleh keseimbangan infrastruktur untuk industri, ketersediaan sumber daya manusia yang terlatih, iklim politiknya juga stabil untuk mendukung dunia usaha. Selain itu, kualitas produk yang dihasilkan juga baik dan salahsatunya adalah produksi Batik,” kata Febri.
Febri juga mengatakan bahwa pihaknya berupaya agar investasi yang dilakukan oleh PT. IBR dapat menjawab kesulitan industri hilir dan produk tekstil dalam mendapatkan bahan baku rayon.
“Kami memproduksi dari pulp hingga menjadi serat rayon yang merupakan bahan baku industri pemintalan, industri benang. Nanti hilirnya akan ke industri garmen dan tekstil,” ujar Febri Siahaan. [rah]