Desanesia. Pj Duta Besar (Dubes) Amerika Serikat untuk Indonesia, Michael F. Kleine mengunjungi Universitas Syiah Kuala (USK). Pertemuan kedua pihak berlangsung di Ruang Mini Rektor, Selasa (27/2).
Kunjungan kehormatan itu dalam rangka silaturahmi serta diskusi mengenai perkembangan kerjasama yang sudah terjalin dan melakukan kunjungan ke fasilitas Tsunami dan Disaster Mitigation Research Center (TDMRC), sehubungan dengan peringatan 20 tahun Tsunami Aceh pada tahun 2024.
Pertemuan ini disambut baik oleh Rektor USK, Prof Marwan, dengan memberikan presentasi singkat terkait profil USK.
“USK memiliki kerjasama dengan beberapa universitas dari Amerika Serikat. Beberapa mahasiswa USK yang kuliah di Amerika Serikat, misalnya di University of Rhode Island, mahasiswa telah menyelesaikan kuliahnya baru-baru ini di sana. Sebaliknya dari Amerika, Oberlin College juga mengirimkan alumninya untuk magang di USK,” jelas Rektor.
Prof Marwan menyampaikan, selama ini kerjasama antara USK dengan universitas-universitas Amerika Serikat di antaranya adalah UC Davis, University of Michigan (Center for Global Health Equity), University of Minnesota, Oregon State University.
Kemudian, University of Rhodes Island, Oberlin College, University of Arkansas, Arizona State University, California State University, University of Colorado, Georgia Institute of Technology, University of Pittsburgh.
“Kerjasama dengan kampus di Amerika Serikat, terjalin di berbagai bidang, seperti Internship Program, Joint Research, Student Exchange, Workshop dan sebagainya,” ujar Prof Marwan.
Sementara itu, Michael F. Kleine mengatakan, mereka sangat terkesan dengan kerjasama yang telah dicapai USK, khususnya dalam bidang kebencanaan yang menjadi Pusat Unggulan USK, yaitu TDMRC.
Di sisi lain, Direktur TDMRC USK dan Koordinator Mitigasi Tsunami, Prof. Dr. Syamsidik, S.T., M.Sc pada kesempatan itu memperkenalkan TDMRC, dengan beberapa program edukasi mitigasi bencana yang akan dijalankan tahun ini.
“Dengan mengadakan program-program terbaik, diharapkan bisa menjadi platform yang edukatif bagi masyarakat dan generasi mendatang, untuk meningkatkan kewaspadaan yang konstan, dan membangun ketahanan terhadap bencana,” sebut Prof Syamsidik. [nto]