Desanesia. Aceh Ramadan Festival yang telah berlangsung sejak 28 Maret 2024 resmi berakhir. Kegiatan yang diselenggarakan oleh dinas kebudayaan dan pariwisata itu, resmi ditutup oleh Menteri Sandiaga Uno, Senin (1/4) di Banda Aceh.
Saat penutupan, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno didampingi oleh Pj Gubernur Aceh Bustami Hamzah dan Kepala Disbudpar Aceh, Almunizal Kamal.
Tiba di pintu masuk Masjid Raya Baiturrahman, Sandi beserta rombongan disambut dengan ucapan selamat datang yang dikemas dalam pantun Aceh serta penampilan kelompok pemuda yang melantunkan zikir Dalae Khairat.
Kemudian, ia juga sempat menyaksikan ragam kuliner yang dijajakan di event tersebut, termasuk proses pembuatan bubur Kanji Rumbi dan yang lainnya.
Tak hanya itu, Dewan Pembina PPP tersebut juga sempat mencoba permainan tradisional Bakiak bersama beberapa pemuda di halaman masjid.
Sandi mengapresiasi event yang selama empat tahun berturut-turut itu selalu masuk ke dalam Kharisma Event Nusantara (KEN) Kemenparekraf.
“Saya berharap, event ini menjadi saya daya tarik wisata religi nomor satu di Indonesia, apalagi destinasi wisata halal nomor satu di dunia adalah Indonesia,” ungkapnya.
Dirinya juga berharap Aceh Ramadan Festival 2024 dapat membuka peluang usaha sekaligus meningkatkan pendapatan UMKM, termasuk menciptakan lapangan kerja baru.
“Ini awal kesuksesan pelaksanaan PON di Aceh pada September nanti, pelaku usaha di Aceh segera persiapkan souvenir kreatif semaksimal mungkin agar tidak kehabisan stok nantinya,” jelasnya.
Sebelumnya, Pj Gubernur Aceh, Bustami Hamzah menyebutkan, kegiatan yang berlangsung selama empat hari kemarin ini merupakan sebuah momen bermakna dalam menawarkan konsep spritual dan budaya.
“Pemerintah Aceh terus mendorong penyelenggaraan kegiatan untuk mengangkat berbagai potensi budaya, keunikan dan kekhasan Aceh, termasuk Aceh Ramadhan Festival yang diharapkan mampu menjadi event ciri khas Aceh,” sebutnya.
Ia juga berharap agar Kemenparekraf RI terus mendukung pembangunan dan pengembangan kepariwisataan di Aceh, sehingga semakin maju dan dikenal di mata dunia. [rah]